This was an essay that I submitted to my mid tern test, and it was in Indonesian , but I would like to share it to you guys :)
Pengalaman
Perdana Memancing di Laut Lepas
Sebelumnya, saya tidak
pernah memancing di laut lepas sepanjang umur saya. Hari itu 28 Maret 2009,
saya memancing di laut dekat kota Wellington bersama host family saya, Jamie
McNaught dan Jock McNaught. Hari itu saya hanya mengenakan pakaian berlengan
pendek serta celana pendek yang di pinjamkan oleh Jock. Saya menyadari bahwa
saya akan mendapatkan pengalaman yang seru memancing di laut lepas untuk
pertama kalinya, apalagi dengan pakaian “mini” seperti itu.
Selama pertukaran
pelajar ke Selandia Baru, saya menetap di Seatoun, Wellington di kediaman Jamie
McNaught. Keluarga ini sangat baik. Meraka sangat senang pergi memancing serta
berselancar. Suatu hari, disaat hari libur, saya ingat itu hari Sabtu. Jamie
bertanya kepada saya, apakah saya mau pergi memancing dengannya dan Jock.
Sayapun berkata iya, karena saya tidak pernah memancing sebelumnya. Tidak
membawa celana pendek, Jockpun meminjamkan celananya kepada saya.
Sebelum berangkat, kami
menyiapkan alat pancing yang akan digunakan. Selanjutnya, Jamie menyiapkan
kapal kecil sejenis boat yang akan kami gunakan untuk memancing. Setelah kapal
dikaitkan di mobil, kamipun “meluncur” ke laut yang terdapat di kota
Wellington, yang juga dekat dengan sekolah tempat saya belajar saat itu, St.
Patrick’s College.
Setiba di tempat
memancing, saya membantu Jamie dan Jock menurunkan kapal boatnya dan bersiap
untuk memancing. Hari ini sangat cerah, tetapi suhu di Wellington membuat saya
kedinginan. Apalagi ditambah pakaian yang saya kenakan, membuat saya
layaknya di dalam lemari pendingin
ketika terkena air laut. Tetapi karena sangat excited saya pun tidak terlalu mempersoalkan suhu dingin tersebut.
Berputar-putar di laut
Wellington, kami mencari titik yang tepat untuk memancing. Lama menunggu,
sesuatu menarik alat pancing saya, dan benar ternyata ada ikan terkait di alat
pancing saya. Sungguh diluar dugaan, ternyata memancing tidak semudah apa yang
saya bayangkan. Ikan tersebut melawan sangat kuat, sehingga saya memerlukan
bantuan tenaga Jock untuk menarik alat pancing tersebut. Ikan tersebut pun menyerah
dengan tarikan yang kami berikan.
Kembali melempar kail,
tidak satupun alat pancing kami tertarik oleh ikan. Kami tak pantang menyerah,
Jamie mengemudikan kapalnya lebih ke tengah. Melihat saya mengigil kedinginan
karena terus terkena air laut, Jamie memakaikan saya pelampung untuk mengurangi
rasa dingin yang saya rasakan. Menit berlalu,
kail saya pun kembali tertarik, kali ini ternyata tekanan yang diberikan lebih
besar. Jamie membantu saya mengangkat ikan tersebut ke kapal. Hingga sore
menjelang, kami tidak mendapatkan ikan
lagi, Jamie dan Jock berkata bahwa saya adalah orang yang beruntung karena
mendapatkan 2 ikan sebab mereka tidak mendapatkan satu ikanpun. Ada sedikit
rasa bangga dalam diri saya saat itu.
Kamipun kembali ke
darat, membereskan alat-alat yang kami gunakan dan bersiap pulang. Pengalaman
memancing tersebut tidak akan saya lupakan,
karena itu adalah pengalaman pertama
saya memancing di laut lepas. Saya berharap, suatu saat nanti saya bisa kembali
memancing di laut lepas dengan persiapan yang lebih matang, seperti memikirkan cuaca, medan
serta pemilihan pakaian yang benar. Dan akan sangat lebih baik lagi, apabila
saya bisa pergi memancing bersama mereka lagi di laut Wellington.
Komentar
Posting Komentar