Langsung ke konten utama

My Air Asia

I could still remember the moment I wanted to be Air Asia team. I wanted it so bad. It was in September 2015. Unfortunately 7 months passed and that feeling is getting less. So my decision is not to take it. Probably I would regret this decision, yes I feel it at the moment. I do regret it, but there are many things that influence my decision.

I talked to Lalu, my senior who works in Air Asia. He was the last batch that Air Asia directly hired (without third party / outsourcing). He encouraged me to try and also told me about the plus and minus of working in Air Asia. Lalu helped me in making decision. This tough decision I have ever made in my life. 

The majority of my family have spoken their voices, they encouraged me to take it. Before I decided to let it go, I had a huge fight within my heart and head. I am afraid, what if I have not got any chance again? What if I will never find another job? Those things had driven me crazy. The more I consulted to people, the more I got confused. 

Air Asia told me that I had time until 2 PM yesterday, but the HRD texted me at 1 PM. I needed few minutes to reply the text until I decided to say no. If the Air Asia was not outsourcing, I would probably take it. This feeling kills me. 

I am going back to Lombok tomorrow, trying to find another job. I do hope that I will find job immediately. I hope Mandiri Bank would call me. I hope I have another chance. People told me never let go chance, it never come twice. I am sorry for letting down many people of my decision, especially my family. Thank you Air Asia for the opportunity, I wish you called me in October. I really wish you did. 

" And every road that I've taken
Led to my regret.
And I don't know if I'm going to make it.
Nothing to do but lift my head" – I Look to You.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Tes ODP BTN 2017

Bank BTN adalah salah satu dari empat BUMN dalam bidang perbankan. Bank BTN dikenal sebagai bank pelopor pembiayaan perumahan dan memang bisnisnya fokus pada KPR. Kali ini saya akan membagikan pengalaman saya mengikuti seleksi Officer Development Program (ODP) PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk tahun 2017. ODP sendiri merupakan posisi tertinggi yang dapat dilamar bagi fresh graduate . Selain Officer Development Program (ODP) ada juga General Banking Staff (GBS) , Bussiness Supporting Staff (BSS) , Secretary, Customer Service dan Teller Service .  Saya akan menggambarkan sedikit pengalaman saya dan tahapan seleksi yang sudah saya lalui dalam seleksi ODP BTN 2017. Saya berharap dengan pengalaman saya ini dapat membantu teman-teman yang sedang atau akan melakukan proses seleksi ODP Bank BTN. Pengalaman ini didasari pada proses seleksi tahun 2017, jika dikemudian hari ada perubahan harap menyesuaikan.  1. Pendaftaran dan Seleksi Administrasi Pendaftaran ODP ...

Samapta ODP BTN 45 (Bintalsik)

Chapter baru dalam hidup saya officially dimulai ketika saya menandatangani kontrak sebagai trainee Officer Development Program (ODP) Bank Tabungan Negara pada Jumat, 22 September 2017. Setelah selesai pemberkasan dan tanda tangan kontrak, kami diantar menuju LPPI sebelum besoknya harus melakukan samapta / bintalsik (bina mental dan fisik) yang rencananya dilakukan di Ringdam Bogor. Dikarenakan Ringdam sedang ada kegiatan, kegiatan samapta dipindahkan ke Brigade Infanteri Para Raider 17/Kujang I Batalyon Infanteri Para Raider 305 / Tengkorak Karawang. Dari namanya saja sudah cukup seram, logonya pun tengkorak. Secara keseluruhan saya cukup menikmati kegiatan ini. Beratnya hanya kurang tidur saja dan beberapa teman  yang kurang bisa menempatkan diri sehingga mengakitbatkan teman lain ikut dihukum.  Selama pendidikan dua orang menanyakan saya kenapa tidak masuk tentara, saya jelaskan dulu pernah coba polisi tapi gagal.  Impian jadi polisi TNI kembali muncul tapi jal...

OJK

Beberapa hari yang lalu, tepatnya tanggal 11 Pebruari 2016, saya diberitahu oleh teman saya bahwa ada lowongan di OJK Provinsi NTB. Pendaftarannya saat itu mulai dr tanggal 9-11 Pebruari. Teman saya tidak berniat mendaftar karena hari itu adalah hari terakhir, tetapi saya memaksa teman saya untuk mencoba. Melihat syaratnya, saya berfikir tidak terlalu sulit, karna saya sudah siap semuanya, kecuali legalisir SKCK dan Keterangan Sehat. Kami langsung bergegas ke Polda NTB untuk legalisir SKCK (pas sekali saat kami kesana langsung tutup) dan ke puskesmas serta ke kampus teman saya (Unram) untuk legalisir ijazah. Saat itu yang dicari adalah plotokoler dan agendaris. Batas usianya pun maksimal 27 tahun dan S1.  Berkas kami pun lengkap, kami berangkat ke OJK yang berkantor di Bank Indonesia dekat sekolah saya dulu. Ternyata setiba di OJK terjadi perubahan syarat, S1 menjadi D3 dan umur 27 menjadi maksimal 40 tahun (lihat foto dibawah). Saya pun sedikit curiga dengan perubahan itu, ta...