Langsung ke konten utama

OJK

Beberapa hari yang lalu, tepatnya tanggal 11 Pebruari 2016, saya diberitahu oleh teman saya bahwa ada lowongan di OJK Provinsi NTB. Pendaftarannya saat itu mulai dr tanggal 9-11 Pebruari. Teman saya tidak berniat mendaftar karena hari itu adalah hari terakhir, tetapi saya memaksa teman saya untuk mencoba. Melihat syaratnya, saya berfikir tidak terlalu sulit, karna saya sudah siap semuanya, kecuali legalisir SKCK dan Keterangan Sehat. Kami langsung bergegas ke Polda NTB untuk legalisir SKCK (pas sekali saat kami kesana langsung tutup) dan ke puskesmas serta ke kampus teman saya (Unram) untuk legalisir ijazah. Saat itu yang dicari adalah plotokoler dan agendaris. Batas usianya pun maksimal 27 tahun dan S1. 

Berkas kami pun lengkap, kami berangkat ke OJK yang berkantor di Bank Indonesia dekat sekolah saya dulu. Ternyata setiba di OJK terjadi perubahan syarat, S1 menjadi D3 dan umur 27 menjadi maksimal 40 tahun (lihat foto dibawah). Saya pun sedikit curiga dengan perubahan itu, tapi saya tetap percaya akan ada proses seleksi yang fair dan sehat. Saya hanya berharap, usaha kami akan membuahkan hasil, setidaknya ke tahap selanjutnya.

Kebetulan saat itu, teman saya yang lain ikut, bahkan harus mengeluarkan uang Rp.75.000 untuk surat kesehatan di RS. Risa karna puskesmas sudah tutup (saya di puskesmas gratis). Dia lalu mengumpulkan berkas ditemani teman saya yang tadi, karna saya menemani teman saya yang lain ke kantornya. Saat mereka mengumpulkan berkas, mereka mendengar bahwa seseorang meminta orang lain menulis nama di amplop lamaran agar mudah melakukan seleksi. Teman saya yang mendengar itu menjadi down dan tidak berharap lagi serta cukup kesal karna artinya uang Rp.75.000 yang dikeliarkan untuk surat keterangan sehat kemungkinan akan sia-sia. Saya yang mendengar hal itu dari teman saya berusaha untuk tetap berfikir positif.
Pengumuman pun keluar dan kami bertiga tidak lolos administrasi. Dijelaskan kami yang tidak lolos karna berkas tidak lengkap / telat mengumpulkan berkas. Kami mengumpulan tanggal 11 sebelum jam 16.00 WITA. Sayangnya di pengumuman ditulis terlambat setelah 16 Pebruari jam 14.00. Kenapa bisa 16 Pebruari? Bukannya sampai 11 Pebruari? (Lihat lagi foto)

Saya bertanya dalam hati, tidak lengkap dari mana? Kami sampai mengejar waktu untuk melengkapi berkas tapi disebut tidak lengkap. Saya kecewa bahwa masih saja ada sistem seperti ini. Semoga ini hanya prasangka buruk saya, semoga benar berkas kami bertiga tidak lengkap karna kami yakin berkas kami lengkap. Saya lampirkan foto untuk membuktikan apa yang saya tulis benar. Surat Keterangan Sehat saya pun dibuat tanggal 11 Pebruari.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Tes ODP BTN 2017

Bank BTN adalah salah satu dari empat BUMN dalam bidang perbankan. Bank BTN dikenal sebagai bank pelopor pembiayaan perumahan dan memang bisnisnya fokus pada KPR. Kali ini saya akan membagikan pengalaman saya mengikuti seleksi Officer Development Program (ODP) PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk tahun 2017. ODP sendiri merupakan posisi tertinggi yang dapat dilamar bagi fresh graduate . Selain Officer Development Program (ODP) ada juga General Banking Staff (GBS) , Bussiness Supporting Staff (BSS) , Secretary, Customer Service dan Teller Service .  Saya akan menggambarkan sedikit pengalaman saya dan tahapan seleksi yang sudah saya lalui dalam seleksi ODP BTN 2017. Saya berharap dengan pengalaman saya ini dapat membantu teman-teman yang sedang atau akan melakukan proses seleksi ODP Bank BTN. Pengalaman ini didasari pada proses seleksi tahun 2017, jika dikemudian hari ada perubahan harap menyesuaikan.  1. Pendaftaran dan Seleksi Administrasi Pendaftaran ODP BTN bisa

Samapta ODP BTN 45 (Bintalsik)

Chapter baru dalam hidup saya officially dimulai ketika saya menandatangani kontrak sebagai trainee Officer Development Program (ODP) Bank Tabungan Negara pada Jumat, 22 September 2017. Setelah selesai pemberkasan dan tanda tangan kontrak, kami diantar menuju LPPI sebelum besoknya harus melakukan samapta / bintalsik (bina mental dan fisik) yang rencananya dilakukan di Ringdam Bogor. Dikarenakan Ringdam sedang ada kegiatan, kegiatan samapta dipindahkan ke Brigade Infanteri Para Raider 17/Kujang I Batalyon Infanteri Para Raider 305 / Tengkorak Karawang. Dari namanya saja sudah cukup seram, logonya pun tengkorak. Secara keseluruhan saya cukup menikmati kegiatan ini. Beratnya hanya kurang tidur saja dan beberapa teman  yang kurang bisa menempatkan diri sehingga mengakitbatkan teman lain ikut dihukum.  Selama pendidikan dua orang menanyakan saya kenapa tidak masuk tentara, saya jelaskan dulu pernah coba polisi tapi gagal.  Impian jadi polisi TNI kembali muncul tapi jalan orang beda-

Pura Secapa Bandung

Pura Secapa Bandung / Pura Vira Chandra Dharma I might not really a religious person but since I live in Bandung I realized that I have nothing but God to talk about everything. I did not know that there is a temple near Bandung until my friend, Erwin, accompanied me to visit the temple. Since then, I regularly visited the temple, to say thanks and to share what I have in mind with God.  Pura Secapa located in Indonesia Army area. The temple has a sure name (Pura Vira Chandra Dharma) but since it is located in Secapa (Sekolah Calon Perwira TNI AD), this temple known as Pura Secapa Bandung. This area is guarded by Indonesian army, to get here, we have to open up our helmet or car windows. The temple located near a church. If  you visit the temple in Saturday or Sunday, you will meet many people go to church.  Whenever you are, do not forget with your root. When I visited the temple with Erwin, we met a man who told us about 'how it would be living in Bandung as a Hind